![]() |
ilustrasi |
Menyambut mudik lebaran banyak Buruh Migran Indonesia (BMI) yang akan melakukan perjalanan pulang kembali ke Indonesia setelah bekerja di Malaysia. Namun, karena terkendala dengan dokumen yang sudah kedaluwarsa, membuat sebagian BMI memutuskan memanfaatkan jalur ilegal demi kembali pulang ke kampung halamannya.
Menindaklanjuti hal tersebut, baik dari pihak Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Nunukan maupun pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nunukan, sulit mendeteksi adanya indikasi keberadaan BMI ilegal.
Seperti yang diungkapkan Kepala KSOP Nunukan Agus Subagyo. Dirinya mengaku dalam hal ini pihaknya memang sulit mendeteksi sejumlah TKI yang memanfaatkan jalur pelabuhan Sebatik-Nunukan.
“Sebab, mayoritas jika ada kapal seperti longboat yang bersandar di pelabuhan, setahu kami kapal tersebut dari sebatik. Jelas kami anggap penyeberangan domestik. Ini sudah menjadi batasan tugas pihak kami, bukan wewenang kami jika sudah harus memeriksa,” ujarnya kepada Radar Nunukan ketika dikonfrimasi, Selasa (28/6).
“Terkecuali mendeteksi yang melalui jalur khusus seperti TKI yang menggunakan jasa kapal penumpang resmi tujuan Tawau-Nunukan jelas kita tahu bahwa mereka adalah TKI karena dokumen mereka diperiksa di petugas keimigrasian,” tambah Subagyo.
Terpisah, Kepala KSKP Nunukan Iptu I. Eka Berlin mengatakan, menangani permasalahan tersebut, pihaknya selalu melakukan upaya pencegahan dalam menjaga keamanan pelabuhan. Melakukan pembinaan dan imbauan, serta melakukan patroli keliling di laut menjadi upaya pihaknya menangani hal tersebut.
Dirinya beranggapan, selama ini sudah menjadi tugas pokok pihaknya dalam memberikan pembinaan kepada sejumlah penumpang baik yang akan ke Tawau atau Sebatik, maupun penumpang dari Sebatik
“Terlebih penting penumpang yang akan ke Sebatik, kenapa kami beri pembinaan dan imbauan ?. Supaya mereka benar-benar hanya bepergian saja, tidak berniat untuk masuk melalui jalur-jalur khusus ke Malaysia dan bekerja di sana, sebaliknya begitu jika ada penumpang dari Sebatik,” jelas Berlin kepada pewarta harian ini.
Selain pembinaan, lanjut Berlin, patroli keliling juga sering dilakukan pihaknya guna mengantisipasi masuknya barang-barang yang terindikasi ilegal. “Kita giring kapal-kapal itu untuk masuk bersandar di pelabuhan, ini mengantisipasi adanya barang ilegal yang mencurigakan,” pungkas Berlin.
Menindaklanjuti hal tersebut, baik dari pihak Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Nunukan maupun pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nunukan, sulit mendeteksi adanya indikasi keberadaan BMI ilegal.
Seperti yang diungkapkan Kepala KSOP Nunukan Agus Subagyo. Dirinya mengaku dalam hal ini pihaknya memang sulit mendeteksi sejumlah TKI yang memanfaatkan jalur pelabuhan Sebatik-Nunukan.
“Sebab, mayoritas jika ada kapal seperti longboat yang bersandar di pelabuhan, setahu kami kapal tersebut dari sebatik. Jelas kami anggap penyeberangan domestik. Ini sudah menjadi batasan tugas pihak kami, bukan wewenang kami jika sudah harus memeriksa,” ujarnya kepada Radar Nunukan ketika dikonfrimasi, Selasa (28/6).
“Terkecuali mendeteksi yang melalui jalur khusus seperti TKI yang menggunakan jasa kapal penumpang resmi tujuan Tawau-Nunukan jelas kita tahu bahwa mereka adalah TKI karena dokumen mereka diperiksa di petugas keimigrasian,” tambah Subagyo.
Terpisah, Kepala KSKP Nunukan Iptu I. Eka Berlin mengatakan, menangani permasalahan tersebut, pihaknya selalu melakukan upaya pencegahan dalam menjaga keamanan pelabuhan. Melakukan pembinaan dan imbauan, serta melakukan patroli keliling di laut menjadi upaya pihaknya menangani hal tersebut.
Dirinya beranggapan, selama ini sudah menjadi tugas pokok pihaknya dalam memberikan pembinaan kepada sejumlah penumpang baik yang akan ke Tawau atau Sebatik, maupun penumpang dari Sebatik
“Terlebih penting penumpang yang akan ke Sebatik, kenapa kami beri pembinaan dan imbauan ?. Supaya mereka benar-benar hanya bepergian saja, tidak berniat untuk masuk melalui jalur-jalur khusus ke Malaysia dan bekerja di sana, sebaliknya begitu jika ada penumpang dari Sebatik,” jelas Berlin kepada pewarta harian ini.
Selain pembinaan, lanjut Berlin, patroli keliling juga sering dilakukan pihaknya guna mengantisipasi masuknya barang-barang yang terindikasi ilegal. “Kita giring kapal-kapal itu untuk masuk bersandar di pelabuhan, ini mengantisipasi adanya barang ilegal yang mencurigakan,” pungkas Berlin.
Sumber:indopos
0 Response to "Balik ke Indonesia, TKI Terkendala Dokumen Kadaluarsa"
Posting Komentar